Connect with us

Ragam

Tak Sanggup, Inspektorat Kembalikan Berkas Tipikor Kapal Azimut ke Polda Sultra

Published

on

Kapal Azimut berlabuh di Perairan Kendari Caddi

KENDARI, kendari24.com – Inspektorat Sulawesi Tenggara mengaku tidak memiliki sumber daya manusia atau auditor yang bisa melakukan audit investigasi kerugian Negara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan kapal pesiar azimut milik pemprov sultra.

Kepala inspektorat Sultra Gusti Pasaru mengatakan auditor kerugian Negara terhadap pengadaan kapal itu tidak memiliki kompetensi untuk mengaudit pengadaan barang bekas sebab hal itu baru pertama kali ditemukan. Hal tersebut disampaikan Gusti di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, Senin (25/9/2023).

“Kita tidak punya kompetensi untuk itu, daripada kami salah kami memilih tidak lakukan itu,” ujarnya.

Gusti mengatakan, dalam mengaudit dugaan korupsi kapal pesiar senilai Rp9,9 miliar itu, tingkat kesulitannya berbeda dengan pengadaan lain dimana kapal pesiar tersebut merupakan barang impor yang masih berstatus kapal luar negeri.

“Inspektorat selama ini tidak pernah melakukan pemeriksaan seperti itu. Karena berbeda, kapal pesiar ini kan impor. Kalau diperiksa maka akan membutuhkan klarifikasi ke mana-mana, dan kami tidak punya tenaga untuk itu,” terangnya.

Sementara itu Direktur Kriminal Khusus Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Bambang Wijanarko mengatakan hasil penyelidikan dari laporan dugaan kerugian Negara pada pengadaan kapal milik pemprov tersebut telah diberikan ke Inspektorat Sultra sejak Februari 2023 lalu.

Bambang mengaku heran jika selama sekitar 7 bulan kasus hasil audit investasi itu tidak dilakukan. Bahkan pihaknya mengaku kerap menanyakan hasil tersebut ke Inspektorat namun belum juga diberikan hasil dari auditor.

“Hasil penyelidikan dugaan korupsi kami sudah serahkan pada Februari lalu, tapi kok tiba-tiba mereka (Inspektorat) tidak memiliki kompetensi untuk melakukan audit,” ungkap Bambang saat ditemui di Polda Sultra. Selasa (26/9/2023).

Lanjut Bambang pada Februari 2023 inspektorat mengaku sanggup melakukan audit investigasi. Namun setelah berjalan selama 7 bulan Inspektorat malah menyurati Polda Sultra dan menyatakan tidak memiliki sumber daya manusia yang berkompeten melakukan audit investigasi dugaan tindak pidana korupsi pengadaan kapal pesiar Azimut milik pemprov Sultra.

“Kita sudah melakukan ekspos dan sebetulnya pihak inspektorat sudah menyatakan kesanggupannya untuk melakukan audit investigasi namun setelah 7 bulan kami menunggu hasil ternyata inspektorat mengirimkan sutra menyatakan tidak memiliki SDM berkompetensi untuk mengaudit investigasi,” ujarnya.

Sebelumnya pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara membeli kapal pesiar azimut atlantis 43 buatan Italia untuk kepentingan transportasi dan operasional pemprov di wilayah kepulauan. Namun kapal yang dibeli tersebut merupakan kapal yang masih berbendera Singapura dan hanya mengantongi izin impor sementara dari Bea Cukai.

Dengan izin impor sementara, kapal azimut tidak untuk diperjualbelikan bahkan kapal pesiar mewah itu kini harus dipulangkan karena sudah tidak berizin sehingga jika digunakan maka hal itu menjadi kapal selundupan.

“Kapal Azimut merupakan kapal yang berbendera Singapura dan tiba di Indonesia untuk digunakan sebagai kapal pesiar berdasarkan dokumen kedatangan kapal impor sementara, Karena masa izin sementara kapal tersebut telah habis sejak setahun terakhir, maka kapal tersebut harus kembali ke negara asal di Singapura,” ujar Arfan Maksun, Humas Bea Cukai Kendari saat ditemui beberapa waktu lalu.

Ragam

Viral! Ular Piton Raksasa Melilit Anak Sapi di Kebun Jambu Mete, Buton Selatan

Published

on

By

BUTON SELATAN –  Sebuah video yang memperlihatkan seekor ular piton raksasa melilit seekor anak sapi di kebun jambu mete, belakang rumah warga di Kelurahan Masiri, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial dan memicu perhatian publik. Jumat (14/3/2025)

Peristiwa tersebut terjadi saat seorang warga yang baru kembali dari kebun mendapati seekor anak sapi tengah dililit erat oleh ular piton sepanjang sekitar 7 meter. Warga yang panik segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan mencoba meminta bantuan dari petugas pemadam kebakaran (damkar). Namun, menurut laporan warga, karena keterbatasan perlengkapan, petugas damkar tidak dapat segera mengevakuasi ular tersebut.

Dalam kondisi yang genting dan demi mencegah potensi bahaya yang lebih besar, warga akhirnya memutuskan untuk melumpuhkan ular tersebut. Ular piton itu pun tewas di lokasi kejadian.

Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap keberadaan satwa liar, terutama di area perkebunan yang berbatasan dengan habitat alami. Warga juga diingatkan untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan satwa liar yang berpotensi membahayakan.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap interaksi manusia dengan satwa liar serta perlunya menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar lingkungan pemukiman.(**)

Continue Reading

Ragam

Kadin Sultra dan Bulog Kolaborasi Perkuat UMKM Berbasis Rumah Pangan Kita (RPK)

Published

on

By

Penandatanganan MoU bersama Bulog Sultra

KENDARI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) Sultra untuk melaksanakan pembinaan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.

Kerja sama ini secara resmi dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ketua Umum Kadin Sultra, Anton Timbang, dan Kepala Perwakilan Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing, pada Senin (20/01/2025).

Dalam sambutannya, Anton Timbang menjelaskan bahwa pembinaan berbasis Rumah Pangan Kita (RPK) akan dilakukan melalui berbagai metode, termasuk pengembangan produk, pemasaran, dan permodalan.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kelas UMKM. Bulog akan menyediakan kebutuhan pangan untuk mendukung program pembinaan tersebut,” ujar Anton.

Sitti Mardati Saing, selaku Kepala Perwakilan Bulog Sultra, menyambut baik kolaborasi ini. Ia berharap inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan di Sultra.

“Program ini diharapkan dapat membantu UMKM dalam memasarkan hasil panen petani sekaligus mendukung program makanan bergizi gratis bagi masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai tahap awal, proyek percontohan ini akan dilaksanakan di Kota Kendari dengan melibatkan 50 UMKM berbasis RPK.

“Ke depan, program ini akan diperluas ke wilayah lain di Sultra. Bulog memiliki lima cabang dan 13 gudang yang siap mendukung pengembangan kegiatan ini,” jelas Sitti Mardati.

Ia menambahkan bahwa ada tiga komoditas utama yang menjadi fokus dalam program ini, yaitu beras, gula pasir, dan minyak goreng. Di masa mendatang, pengembangan untuk komoditas lain juga akan dipertimbangkan.

Langkah kolaboratif ini diharapkan mampu memberdayakan UMKM secara lebih terarah sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat Sultra.

Continue Reading

Ragam

Relawan Kendari Bersih, Kumpulkan Sampah usai Kampanye Rasak-Afdhal di Pelataran MTQ Kendari

Published

on

By

Relawan Kendari Bersih, Kumpulkan Sampah usai Kampanye Rasak-Afdhal di Pelataran MTQ Kendari

Kendari, KENDARI24.COM – Puluhan relawan dari tim pemenangan Rasak-Afdhal bergerak cepat untuk membersihkan lokasi acara usai pelaksanaan kampanye akbar pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Kendari, Abdul Rasak dan Afdhal yang bertempat di pelataran eks MTQ Kendari, Senin (18/11/2024) petang.

Ketua Tim Pemenangan Rasak-Afdhal, Samsuddin Rahim, mengungkapkan bahwa kegiatan bersih-bersih pasca acara ini merupakan bagian dari komitmen tim untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menciptakan suasana yang nyaman bagi masyarakat.

“Kami ingin mengingatkan bahwa kebersihan adalah bagian dari tanggung jawab bersama. Setelah acara selesai, relawan kami langsung turun tangan untuk membersihkan area ini,” jelas Samsuddin.

Kampanye akbar pasangan nomor urut 5 ini dihadiri oleh ribuan pendukung dan sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo, Andi Muhammad Yusmil, dan Ketua DPW PAN Sulawesi Tenggara, Abdurrahman Saleh. Setelah acara selesai, para relawan bekerja sama untuk mengembalikan kebersihan pelataran MTQ seperti sedia kala.

Kegiatan bersih-bersih ini menjadi simbol komitmen Rasak-Afdhal dalam menjaga kebersihan lingkungan Kendari, selain menyampaikan visi mereka untuk pembangunan yang lebih baik.(ADV)

Continue Reading

Trending