Connect with us

News

Rektor UHO Ajak Masyarakat Sultra Bersatu Pasca Putusan MK

Published

on

Prof Muhammad Zamrun Firihu, Rektor UHO Kendari

KENDARI – Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan pasangan Tina Nur Alam dan LM Iksan dalam sengketa Pilgub Sulawesi Tenggara, Rektor Universitas Haluoleo (UHO), Prof. Muhammad Zamrun Firihu, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali bersatu demi membangun Sulawesi Tenggara bersama pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih, Andi Sumangerukka dan Hugua.

Sebelumnya, dalam sidang yang digelar Selasa malam, MK menyatakan bahwa permohonan tersebut tidak dapat diterima karena tidak memenuhi syarat formil sesuai dengan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada).

Ketua MK Suhartoyo menyampaikan bahwa pemohon tidak memiliki kedudukan hukum yang sah untuk mengajukan sengketa.

“Dalam pokok permohonan, menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima,” ujar Suhartoyo saat membacakan putusan yang didampingi delapan hakim konstitusi lainnya di Ruang Sidang Pleno Gedung MK, Jakarta.

Prof. Zamrun yang ditemui menekankan pentingnya rekonsiliasi dan persatuan setelah melewati tahapan demokrasi yang dinamis. Menurutnya Pemilu merupakan proses demokrasi yang harus kita hormati bersama.

“Putusan MK merupakan keputusan final dan mengikat, sehingga kini saatnya kita kembali bersatu untuk membangun Sulawesi Tenggara lebih baik ke depan,” ujarnya. Rabu (4/2/2025).

Prof. Zamrun juga mengajak seluruh pihak, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, dan generasi muda, untuk mendukung program-program pembangunan yang akan dijalankan oleh pasangan gubernur terpilih. Ia juga berharap Gubernur terpilih Andi Sumangerukka dan Hugua untuk merangkul semua pihak dalam menjalankan roda pemerintahan demi kesejahteraan masyarakat.

“Mari kita bersama-sama memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan daerah, baik di sektor pendidikan, ekonomi, maupun pembangunan infrastruktur,” tambahnya.

Dengan adanya ajakan persatuan dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan stabilitas politik dan sosial di Sulawesi Tenggara dapat kembali normal, sehingga agenda pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan optimal.(**)

Continue Reading

News

Pemprov Sultra Mulai Pengerjaan Jalan Alangga-Tinanggea dan Lambale-Ereke

Published

on

By

Pahri Yamsul, Kadis SDA dan Bina Marga Pemprov Sultra, menandatangani 2 kontrak proyek jalan provinsi

KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) akan memulai pengerjaan dua ruas jalan, yakni Alangga-Tinanggea di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Lambale-Ereke di Buton Utara (Butur), pada Kamis, 29 Mei 2025.

Proyek ini ditandai dengan penandatanganan kontrak bersama dua kontraktor di Kantor Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Rabu (28/5/2025).

Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, menyatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Hugua.

Pengerjaan ruas jalan Alangga-Tinanggea dipercayakan kepada CV Britania Raya Konstruksi, sedangkan ruas Lambale-Ereke dikerjakan oleh PT Bintang Tombika.

“Panjang ruas jalan Alangga-Tinanggea sekitar 2,3 kilometer dengan anggaran Rp5,8 miliar, sedangkan ruas Lambale-Ereke di Butur lebih dari satu kilometer dengan anggaran Rp2,9 miliar,” ungkap Pahri, Rabu (28/5/2025).

Pahri menegaskan, pengerjaan kedua ruas jalan ini ditargetkan selesai dalam empat bulan dengan standar kualitas maksimal sesuai arahan Gubernur Andi Sumangerukka. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu membongkar kembali jalan yang tidak memenuhi standar kualitas.

“Kita tidak ragu untuk membongkar kalau hasilnya tidak sesuai. Kami tidak peduli berapa pun kerugian yang ditimbulkan, karena kualitas jalan harus bagus,” tegasnya.

Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendukung pembangunan infrastruktur di Sulawesi Tenggara.(**)

Continue Reading

News

Polri Gelar Dialog Publik Bahas Peran Stabilitas Keamanan dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Published

on

By

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko saat memberikan keterangan pers.

JAKARTA – Divisi Humas Polri menggelar Dialog Publik bertema “Semangat Kebangkitan Menuju Ekonomi Nasional yang Inklusif dan Berkelanjutan Melalui Penguatan Kamtibmas yang Kondusif”, Selasa (27/5). Acara ini menjadi forum diskusi antara Polri, akademisi, dan mahasiswa tentang pentingnya keamanan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dialog dibuka oleh Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko. Ia menegaskan bahwa keamanan dan ekonomi saling berkaitan erat.

“Stabilitas keamanan adalah syarat utama agar ekonomi bisa tumbuh. Begitu pula sebaliknya, ekonomi yang kuat turut menjaga keamanan,” jelasnya.

Brigjen Trunoyudo juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keamanan dan membangun semangat kebangsaan.

Sejumlah narasumber hadir untuk memberikan pandangan. Erick Armudito menilai keamanan nasional sebagai fondasi pembangunan. Ia menyebut keterlibatan Polri, TNI, dan masyarakat sangat penting untuk menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

“Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Dengan stabilitas yang terjaga, proses pembangunan dapat berjalan optimal,” ujarnya.

Sementara itu, Tauhid Ahmad menyoroti masalah biaya ekonomi tinggi akibat praktik pungli, premanisme, dan ketidakpastian hukum. Ia menilai hal-hal tersebut masih menghambat iklim investasi.

“Penegakan hukum yang konsisten dan penciptaan alternatif ekonomi menjadi kunci,” katanya.

Melalui dialog ini, Polri ingin memperkuat kolaborasi lintas sektor dan menegaskan komitmennya menjaga keamanan sebagai dasar untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.(**)

Continue Reading

News

Tangan Terborgol, Emak-emak di Kendari Datangi Damkar

Published

on

By

IRT Datangi Damkar Kendari

KENDARI – Seorang wanita berinisial Ibu An (42), warga Jalan Laode Hadi Lorong Veteran, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua, mendatangi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DAMKARMAT) Kota Kendari pada Selasa pagi (27/5), sekitar pukul 09.55 WITA.

Kedatangan Ibu An cukup mengejutkan petugas karena ia meminta bantuan untuk melepaskan borgol yang terpasang di tangan kirinya. Tim penyelamat dan pasukan rescue yang bertugas langsung memeriksa kondisi borgol tersebut.

Kasi Kerja Sama dan Publikasi Damkar Kendari, Martoyo, menjelaskan pihaknya tidak mengambil tindakan evakuasi terhadap borgol tersebut tanpa izin dari pihak berwenang.

“Karena ini menyangkut barang bukti atau potensi kasus hukum, kami langsung menghubungi pihak kepolisian,” ujarnya

Tak berselang lama, pihak kepolisian tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan awal. Setelah itu, mereka memutuskan untuk membawa Ibu An ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait borgol yang terpasang di tangannya.(**)

Continue Reading

Trending