Connect with us

News

Pemprov Sultra Hentikan Aktivitas Hauling PT MCM Akibat Kerusakan Jalan Provinsi

Published

on

Penutupan houling PT MCM di Konawe

KENDARI — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) secara resmi menghentikan seluruh aktivitas hauling milik PT Modern Cahaya Makmur (MCM) di Kabupaten Konawe, terhitung mulai Senin, 26 Mei 2025.

Keputusan ini diambil menyusul kerusakan parah pada jalan provinsi sepanjang sekitar 25 kilometer di Kecamatan Puriala yang disebabkan oleh operasional PT MCM.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sultra, Pahri Yamsul, menegaskan bahwa penghentian dilakukan karena PT MCM dianggap mengabaikan kewajiban pemeliharaan jalan dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.

“Kami tidak bisa mentolerir lagi. Aktivitas hauling dihentikan hingga seluruh kewajiban perbaikan dan administrasi dipenuhi. Kondisi jalan saat ini sangat memprihatinkan,” tegas Pahri. Senin (26/5/2025).

Surat peringatan resmi telah dilayangkan kepada perusahaan, yang melarang seluruh truk milik PT MCM untuk melintas hingga perbaikan jalan dan penyelesaian administrasi diselesaikan.

Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Muhammad Rajulan, mengungkapkan bahwa hasil temuan tim gabungan menunjukkan pelanggaran berat oleh PT MCM, termasuk kelebihan muatan hingga 14 ton—jauh melebihi kapasitas jalan yang hanya 8 ton.

“Dispensasi operasional sebelumnya diberikan dengan syarat ketat, namun terus dilanggar. Kini, kami sedang meninjau ulang izin operasi mereka,” ujar Rajulan.

Pengawasan terhadap aktivitas perusahaan akan diperketat dengan melibatkan jajaran Polres dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut.

PT MCM menjadi perusahaan tambang kedua yang dikenakan sanksi oleh Pemprov Sultra pada tahun ini, sebelumnya PT Ifisceco juga diberi peringatan yang sama. Pemprov Sultra menegaskan komitmennya dalam menegakkan aturan demi keselamatan dan kepentingan publik.

Penutupan operasional PT MCM dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, serta Dinas SDA dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara.(**)

Continue Reading

News

Pemprov Sultra Mulai Pengerjaan Jalan Alangga-Tinanggea dan Lambale-Ereke

Published

on

By

Pahri Yamsul, Kadis SDA dan Bina Marga Pemprov Sultra, menandatangani 2 kontrak proyek jalan provinsi

KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) akan memulai pengerjaan dua ruas jalan, yakni Alangga-Tinanggea di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Lambale-Ereke di Buton Utara (Butur), pada Kamis, 29 Mei 2025.

Proyek ini ditandai dengan penandatanganan kontrak bersama dua kontraktor di Kantor Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Rabu (28/5/2025).

Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, menyatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Hugua.

Pengerjaan ruas jalan Alangga-Tinanggea dipercayakan kepada CV Britania Raya Konstruksi, sedangkan ruas Lambale-Ereke dikerjakan oleh PT Bintang Tombika.

“Panjang ruas jalan Alangga-Tinanggea sekitar 2,3 kilometer dengan anggaran Rp5,8 miliar, sedangkan ruas Lambale-Ereke di Butur lebih dari satu kilometer dengan anggaran Rp2,9 miliar,” ungkap Pahri, Rabu (28/5/2025).

Pahri menegaskan, pengerjaan kedua ruas jalan ini ditargetkan selesai dalam empat bulan dengan standar kualitas maksimal sesuai arahan Gubernur Andi Sumangerukka. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu membongkar kembali jalan yang tidak memenuhi standar kualitas.

“Kita tidak ragu untuk membongkar kalau hasilnya tidak sesuai. Kami tidak peduli berapa pun kerugian yang ditimbulkan, karena kualitas jalan harus bagus,” tegasnya.

Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendukung pembangunan infrastruktur di Sulawesi Tenggara.(**)

Continue Reading

News

Polri Gelar Dialog Publik Bahas Peran Stabilitas Keamanan dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Published

on

By

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko saat memberikan keterangan pers.

JAKARTA – Divisi Humas Polri menggelar Dialog Publik bertema “Semangat Kebangkitan Menuju Ekonomi Nasional yang Inklusif dan Berkelanjutan Melalui Penguatan Kamtibmas yang Kondusif”, Selasa (27/5). Acara ini menjadi forum diskusi antara Polri, akademisi, dan mahasiswa tentang pentingnya keamanan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dialog dibuka oleh Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko. Ia menegaskan bahwa keamanan dan ekonomi saling berkaitan erat.

“Stabilitas keamanan adalah syarat utama agar ekonomi bisa tumbuh. Begitu pula sebaliknya, ekonomi yang kuat turut menjaga keamanan,” jelasnya.

Brigjen Trunoyudo juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keamanan dan membangun semangat kebangsaan.

Sejumlah narasumber hadir untuk memberikan pandangan. Erick Armudito menilai keamanan nasional sebagai fondasi pembangunan. Ia menyebut keterlibatan Polri, TNI, dan masyarakat sangat penting untuk menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

“Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Dengan stabilitas yang terjaga, proses pembangunan dapat berjalan optimal,” ujarnya.

Sementara itu, Tauhid Ahmad menyoroti masalah biaya ekonomi tinggi akibat praktik pungli, premanisme, dan ketidakpastian hukum. Ia menilai hal-hal tersebut masih menghambat iklim investasi.

“Penegakan hukum yang konsisten dan penciptaan alternatif ekonomi menjadi kunci,” katanya.

Melalui dialog ini, Polri ingin memperkuat kolaborasi lintas sektor dan menegaskan komitmennya menjaga keamanan sebagai dasar untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.(**)

Continue Reading

News

Tangan Terborgol, Emak-emak di Kendari Datangi Damkar

Published

on

By

IRT Datangi Damkar Kendari

KENDARI – Seorang wanita berinisial Ibu An (42), warga Jalan Laode Hadi Lorong Veteran, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua, mendatangi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DAMKARMAT) Kota Kendari pada Selasa pagi (27/5), sekitar pukul 09.55 WITA.

Kedatangan Ibu An cukup mengejutkan petugas karena ia meminta bantuan untuk melepaskan borgol yang terpasang di tangan kirinya. Tim penyelamat dan pasukan rescue yang bertugas langsung memeriksa kondisi borgol tersebut.

Kasi Kerja Sama dan Publikasi Damkar Kendari, Martoyo, menjelaskan pihaknya tidak mengambil tindakan evakuasi terhadap borgol tersebut tanpa izin dari pihak berwenang.

“Karena ini menyangkut barang bukti atau potensi kasus hukum, kami langsung menghubungi pihak kepolisian,” ujarnya

Tak berselang lama, pihak kepolisian tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan awal. Setelah itu, mereka memutuskan untuk membawa Ibu An ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait borgol yang terpasang di tangannya.(**)

Continue Reading

Trending