KENDARI, kendari24.com – Musyawarah Provinsi (Musprov) pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)) Sulawesi Tenggara berlangsung panas dan diwarnai kericuhuhan di salah satu hotel di Kota Kendari. Sabtu (7/10/2023) malam.
Kericuhan disebabkan karena sejumlah Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI menilai keputusan steering komite dan pengurus pusat PBSI yang terindikasi memihak pada calon ketua incumbent.
Bahkan dalam Musprov yang dihadiri oleh PB PBSI pendukung salah satu calon nyaris adu jotos di dalam ruang Musprov.
Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI Muna La Ode Darmansyah menjelaskan, akibat keberpihakan steering komite dan PB PBSI, 9 Pengkab memilih keluar ruangan dan tidak ingin melanjutkan Musprov.
Dari insiden itu, Darmansyah berencana akan menyampaikan mosi tidak percaya terhadap hasil Musprov PBSI Sultra ke PB PBSI, selain itu mereka juga akan melaporkan Ketua Pengprov ke aparat penegak hukum karena dugaan penggelapan anggaran dana pembinaan.
“Jadi kami melihat tadi jalannya sidang sudah tidak fair, kami berharap PB yang hadir untuk memantau dan meluruskan namun kami lihat berat sebelah dan berpihak,” ungkapnya.
“Apapun hasil hari ini kami tidak mempercayai itu. Dan kami mengeluarkan mosi tidak percaya pada musyawarah tadi,” katanya.
Ia melanjutkan Musprov PBSI dari awal penjaringan diduga sarat dengan kepentingan calon incumbent, bahkan penjaringan sempat dihentikan sebab salah satu calon mempertanyakan berkasnya karena disimpan di rumah calon lain bukan di sekretariat panitia.
Wakil Ketua II PBSI Sultra Eduard Lenohingide mengatakan beberapa kejanggalan dari proses Musprov salah satunya pembentukan tim penjaringan. Dirinya bahkan mengakui belum pernah melihat Surat Keputusan (SK) pembentukan panitia penjaringan.
“Banyak kejanggalan yang terjadi pada penjaringan ini, tak adanya surat pemberitahuan tentang dimulainya penjaringan kepada para Pengurus Kabupaten dan Kota, lalu tiba-tiba lagi panitia membatalkan penjaringan tanpa alasan,” ungkapnya.
Meski pun sempat diwarnai ricuh dan adu jotos Musprov tetap dilanjutkan dan sidang pun berakhir dengan pemilihan secara aklamasi, meskipun 9 dari 16 Pengkab pemilik suara keluar dan memilih tidak melanjutkan musyawarah. PBSI Sultra kembali dipimpin La ode Muhammad Bariun.
Pada Musprov PBSI Sultra kali ini, terdapat dua calon yang mendaftarkan diri sebagai calon ketua yakni LM Bariun dan Bustan.