Connect with us

Politik

Farhana Mallawangan, Sosialisasikan Perda Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Published

on

Farhana Mallawangan Bersama Dewiyanti Tamburaka Sosialisasikan Perda

Kendari24.com – KENDARI, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Sulawesi Tenggara (Sultra), terus melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) No 4/2018 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan,

Sosialisasi dilaksanakan oleh Anggota DPRD Provinsi Sulawesi tenggara, Farhana Mallawangan, di Kompleks perumahan Graha Asri, Puuwatu, Kendari, Jumat (11/6/2021).

Farhana mengatakan sosialisasi ini diselenggarakan agar masyarakat dapat mengetahui perda yang telah dibentuk sejak tahun 2018, sehingga masyarakat dapat memahami substansi dari isi perda tersebut.

“Perda ini harus bisa dipahami masyarakat sehingga ketika mendapatkan kasus kekerasan dan atau menjadi korban kekerasan dapat segera mengambil tindakan yang tepat,” katanya.

Ketua DPD I Partai Golkar Kabupaten Kolaka ini menambahkan, aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak masih kerap terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara, sehingga untuk memberikan perlindungan terhadap mereka masyarakat harus lebih mengetahui dan memahami tujuan dari pembentukan perda tentang Perlindungan Perempuan dan anak Korban Kekerasan.

“Saya melihat masih banyak perempuan dan anak menjadi korban kekerasan, harapan kami dengan perda ini semua dapat lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh perempuan di Kota Kendari, Dewiyanti Tamburaka yang didaulat sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi itu menjelaskan, dengan adanya perda Perlindungan Perempuan dan anak Korban Kekerasan, masyarakat sudah dapat mengetahui prosedur bagaimana masyarakat bisa mengambil tindakan atau membuat laporan terkait aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di sekitar lingkungannya.

“Minimal masyarakat dapat mengambil tindakan, seperti memberi informasi kepada pihak terkait untuk dapat melindungi perempuan dan anak dalam aksi kekerasan, baik itu di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekitar,” ungkapnya.

Dewi menjelaskan dalam perda yang dibentuk DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara ini, tidak hanya untuk melindungi perempuan dan anak korban kekerasan namun pasca kejadian kekerasan tersebut mereka juga membutuhkan pendampingan dari pihak terkait, sehigga dapat memulihkan psikologis korban.

“Pasca kejadian kekerasan korban kekerasan juga butuh pendampingan untuk memulihkan psikis korban sehingga dapat memiliki kehidupan normal seperti orang lain,” jelasnya.

Politik

Polresta Kendari Kawal Ketat Distribusi Logistik Pilkada ke Gudang KPU Konawe Selatan

Published

on

By

Polresta Kendari kawal logistik pilkada Konsel

KENDARI, tirtamedia.id — Polresta Kendari melakukan pengawalan ketat terhadap distribusi logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ke Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Selatan. Pengamanan ini dimulai setelah sidang pleno tingkat kecamatan selesai. Sabtu (30/11/2024).

Logistik Pilkada yang telah diverifikasi langsung dipindahkan ke gudang logistik KPU dengan pengawalan ekstra ketat dari personel gabungan Kepolisian dan TNI. Langkah ini bertujuan memastikan distribusi berlangsung aman, tepat waktu, dan bebas dari potensi gangguan atau penyalahgunaan.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko, menegaskan bahwa pengawalan distribusi logistik adalah bagian dari komitmen Polri untuk mendukung pelaksanaan Pilkada yang aman dan lancar.

“Kami bersama TNI dan unsur penyelenggara pemilu di Kabupaten Konawe Selatan berupaya menjaga kestabilan dan integritas proses Pilkada, khususnya pada tahapan distribusi logistik,” ujar Kombes Pol Aris.

Pengawalan ini melibatkan kendaraan patroli Polresta Kendari yang memantau jalur distribusi secara intensif. Setiap kendaraan pengangkut logistik diawasi langsung oleh petugas untuk memastikan tidak ada barang yang hilang atau rusak selama perjalanan.

Sekitar pukul 10.00 WITA, logistik Pilkada tiba di Gudang Logistik KPU Konawe Selatan dan diterima langsung oleh pihak KPU setempat. Ketua KPU Konawe Selatan menyampaikan apresiasi kepada Polresta Kendari dan TNI atas pengawalan maksimal yang dilakukan.

“Dukungan dari Polresta Kendari dan TNI memberikan jaminan keamanan logistik Pilkada, sehingga semua tahapan dapat berjalan lancar,” ujar perwakilan KPU Konawe Selatan.

Keamanan logistik Pilkada menjadi prioritas utama guna menjaga demokrasi yang jujur dan adil. Diharapkan, upaya ini memberikan rasa aman kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada mendatang.(*)

Continue Reading

Politik

Menurunnya Partisipasi Pemilih dan Ancaman Politik Uang di Pilkada Serentak

Published

on

By

Warga salurkan hak politiknya di TPS pada pilkada serentak di Kendari

Kendari, KENDARI24.COM – Pilkada serentak yang digelar pada Rabu, 27 November 2024 telah usai, di Kota Kendari mencatatkan fenomena yang memprihatinkan dengan menurunnya partisipasi pemilih dibandingkan Pemilu 2024 atau bahkan Pilwali Kota Kendari 2017. Tingkat partisipasi yang rendah ini menjadi tantangan serius bagi demokrasi lokal dan membutuhkan perhatian mendalam dari semua pihak.

Di TPS 5 Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, misalnya, hanya 274 dari 424 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang menggunakan hak politiknya, sementara 150 pemilih tidak hadir. Ironisnya, TPS ini bahkan harus melakukan pemungutan suara ulang setelah Bawaslu menemukan adanya pelanggaran.

Situasi serupa terjadi di berbagai TPS lain di Kota Kendari berdasarkan data masuk di situs Sirekap KPU. Di Kecamatan Wua-wua, Kelurahan Anawai, tingkat partisipasi juga menunjukkan tren penurunan. Di TPS 4, sebanyak 127 dari 548 DPT tidak memilih, sehingga hanya 421 orang yang berpartisipasi. Hal serupa terlihat di TPS 9, di mana 107 dari 578 DPT tidak menggunakan hak pilihnya, dengan total pemilih hanya mencapai 471.

Kondisi ini semakin diperparah di Kelurahan Wowawanggu. Di TPS 4, dari 531 DPT, sebanyak 108 pemilih tidak hadir, sehingga hanya 423 orang yang berpartisipasi. Fenomena serupa juga terlihat di TPS lain di Kota Kendari, dengan rata-rata 50 hingga 100 pemilih per TPS tidak menyalurkan hak politiknya.

Salah satu penyebab utama menurunnya partisipasi adalah apatisme politik masyarakat yang semakin tinggi. Kekecewaan terhadap kinerja pemimpin sebelumnya, kurangnya kepercayaan terhadap proses demokrasi, atau ketidakpuasan terhadap figur calon yang tersedia membuat warga enggan datang ke TPS.

Selain itu, praktik politik uang (money politics) juga menjadi ancaman besar. Politik uang merusak integritas pemilu dan menciptakan kesan bahwa suara rakyat dapat dibeli, sehingga semakin banyak pemilih yang merasa bahwa hasil pemilu tidak lagi relevan dengan aspirasi mereka.

Situasi ini harus menjadi perhatian serius bagi penyelenggara pemilu, pemerintah daerah, dan partai politik. Diperlukan langkah strategis seperti peningkatan edukasi politik masyarakat, pengawasan ketat terhadap praktik politik uang, serta sanksi tegas terhadap pelanggaran. Upaya ini penting untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap demokrasi dan meningkatkan partisipasi pemilih.

Kota Kendari membutuhkan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi yang bersih dan partisipatif, bukan dari politik uang atau apatisme rakyat. Jika tren ini terus berlanjut, demokrasi lokal kita akan kehilangan makna dan tujuannya. Mari kita bersama-sama menjaga kualitas pemilu untuk masa depan Kota Kendari yang lebih baik.(Redaksi)

Continue Reading

Politik

TNI-Polri Kawal Ketat Distribusi Logistik Pilkada 2024 di Ranomeeto

Published

on

By

TNI-Polri Kawal Ketat Distribusi Logistik Pilkada 2024 di Ranomeeto

Konsel, KENDARI24.com – Dalam rangka menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Polsek Ranomeeto bersama Koramil setempat mengawal ketat pendistribusian logistik Pilkada dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Pendistribusian logistik yang meliputi surat suara, kotak suara, dan perlengkapan lainnya dilakukan setelah proses pemungutan suara di TPS selesai. Logistik ini diangkut menggunakan kendaraan yang dijaga ketat oleh personel gabungan dari Polsek dan Koramil. Seluruh proses distribusi diawasi secara cermat untuk memastikan tidak ada gangguan atau potensi kecurangan yang dapat mengganggu integritas Pilkada.

Kapolsek Ranomeeto, AKP Muh. Ansar Ali menyatakan bahwa pengawalan ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif.

“Kami bersama Koramil Ranomeeto telah berkoordinasi untuk memastikan logistik Pilkada tiba di PPK dengan aman dan tepat waktu,” ujar AKP Muh. Ansar Ali.

Selain itu, pengawalan ketat ini juga bertujuan meminimalkan risiko gangguan keamanan serta memberikan rasa percaya diri kepada masyarakat bahwa Pilkada 2024 akan berlangsung adil, aman, dan transparan.

Pemerintah setempat turut mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban dan ikut berperan aktif menciptakan suasana kondusif selama proses Pilkada berlangsung.

Sinergi yang kuat antara Polsek Ranomeeto, Koramil, dan instansi terkait menjadi kunci keberhasilan distribusi logistik Pilkada 2024 yang aman dan lancar. Dengan dukungan semua pihak, proses demokrasi yang lebih baik dapat diwujudkan di daerah ini.(**)

Continue Reading

Trending