Connect with us

Ragam

Benarkah PT CNI Tidak Masuk Proyek Strategi Nasional..??

Published

on

Reza Fahlevi, Dewan Penasehat dan Konsultasi Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Indonesia Kolaka ( IMPPAK)

Kendari24- Makassar, Geliat pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara terus mengalami peningkatan, bahkan investor berlomba lomba untuk dapat mengeruk isi perut bumi di Bumi Anoa, hingga berani menggeluarkan biaya ratusan hingga triliunan rupiah.

Salah satu perusahaan pertambangan yang berani berinvestasi di Sulawesi Tenggara yakni PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), perusahaan ini memiliki izin usaha (IUP)pertambangan di blok lapao pao Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka.

Keseriusan PT CNI dalam mengolah hasil pertambangan tersebut di tandai dengan kedatangan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin serta Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang melakukan groundbreaking fasilitas pemurnian (Smelter) Feronikel di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sultra, pada Sabtu (15/6/2020) lalu.

Bahkan pihak PT CNI mengklaim jika fasilitas pemurnian (Smelter) Feronekel tersebut, masuk dalam proyek strategi nasional yang dicamtumkan dalam Perpres No. 19 tahun 2020.

Klaim pembangunan tersebut dibantah oleh aktivitis masyarakat Wolo, Reza Fahlevi menjelaskan jika pembangunan smelter tersebut tidak masuk dalam proyek strategi nasional, sebab dalam perpres No. 109 tidak menyebutkan lokasi bahkan perusahaan yang berada di Kecamatan Wolo Tersebut.

“Saya melihat ada perbedaan antara Papan Proyek PT. CNI dengan Perpres yang dimaksud, Saya membuka dokumen Perpres No. 109 Tahun 2020, disitu terdapat Proyek Strategis Nasional yang ada di seluruh Indonesia, di Sultra hanya ada Kawasan Industri Konawe,” ujarnya

Dengan adanya klaim itu, Dewan Penasehat dan Konsultasi Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Indonesia Kolaka ( IMPPAK), Reza mengungkapkan jika PT. CNI telah melakukan cara-cara yang tidak etis dan melanggar hukum dalam menjalankan proses penambangannya di wilayah Kecamatan Wolo, bahkan bisa dianggap telah melakukan Pembohongan Publik.

“Ini jelas melanggar Hukum dan bukan hanya membohogi masyarakat yang berada dalam lingkar tambang tetapi bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.,” ungkapnya.

Atas kondisi ini, Reza meminta agar  PT. CNI harus melakukan klarifikasi persoalan kepada masyarakat terkait tidak terdaftarnya PT CNI dalam Perpres tersebut.

PT. CNI juga telah lama berjanji kepada masyarakat lingkar tambang akan kepastian pembangunan smelter ini, sejak 2017 PT. CNI menyampaikan di hadapan warga Kecamatan Wolo dalam sebuah seminarnya, bahwa smelter ini akan rampung dan beroperasi pada 2021. Namun, sampai hari ini mega proyek tersebut belum juga terealisasi.

Sementara itu di kutip dari kontan.co.id. Direktur Utama PT. Ceria Nugraha Indotama, Derian Sakmiwata mengatakan pembangunan fisilitas pemurnian nikel ini menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace yang terdiri dari 4 tanur listrik jenis rectangular.

“Tehnologi ini adalah yang pertama di Indonesia dimana masing-masing berkapasitas 72 MVA dengan total investasi sebesar Rp14.5 Triliun,” katanya.

Dalam pelaksanaan proyek ini, kata Derian, PT Ceria menggandeng salah satu BUMN yakni PT PP (Persero) untuk pembangunan gedung pabrik peleburan feronikel serta infrastruktur pendukung.

Selain itu lanjut dia, PT Ceria juga menggandeng ENFI salah satu BUMN asal China untuk rancangan rekayasa serta pemasangan peralatan utama pabrik peleburan feronikel.

“Ini merupakan kerjasama pembangunan proyek smelter yang pertama di Indonesia antara perusahaan nasional, BUMN Indonesia dan BUMN China. Sedangkan kebutuhan listrik sebesar 350 MW untuk menunjang Smelter yang akan di bangun dipasok oleh PT PLN (Persero).,” jelas Derian.

PT. Ceria jelas Derian juga mendukung program pemerintah dalam pengembangan mobil listrik dengan menyelesaikan studi kelayakan untuk membangun proyek hidrometalurgi dengan investasi 973 juta dollar Amerika Serikat atau setara 13 triliun Rupiah untuk menghasilkan kobalt, komponen utama baterai mobil listrik.

Menurut Derian, PTCNI mengoperasikan tambang nikel berdasarkan izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) yang diterbitkan pada 2012.

Ragam

Hugua: “Buton Bagian dari Perjalanan Hidup dan Pengabdian Saya untuk Sultra”

Published

on

By

Hugua berkampanye dihadapan warga Pasar Wajo, Buton

Buton, KENDARI24.COM – Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, nomor urut dua, Hugua, melaksanakan kampanye terbatas di Kecamatan Pasar Wajo, Kabupaten Buton, Minggu (27/10/2024).

Acara ini dihadiri oleh ribuan simpatisan dan relawan yang antusias menyambut orasi Hugua bersama pasangannya, ASR.

Dalam sapaan kepada para relawan, Hugua menyampaikan bahwa kunjungan ini bukan yang pertama baginya. Ia merasa sangat akrab dengan masyarakat Buton, mengingat pengabdiannya sejak menjadi pemimpin Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di wilayah tersebut lebih dari 30 tahun lalu.

“Sejak tiga dekade lalu, saya hadir di sini melalui berbagai program LSM, termasuk pelatihan tenaga medis yang membawa dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya mengenang.

Pengalaman tersebut, lanjut Hugua, membuatnya memahami kebutuhan masyarakat Buton yang akan menjadi fokus utama dalam program ASR-Hugua jika terpilih. Hugua menekankan pentingnya calon pemimpin yang kuat dan sehat untuk turun langsung melihat kebutuhan warga.

Sebagai mantan Bupati Wakatobi, Hugua juga menyoroti kehidupan nelayan di Kepulauan Buton, yang menurutnya memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Jika terpilih, pasangan ASR-Hugua berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan nelayan melalui kebijakan yang mendukung dan kerjasama lintas pemerintahan di DPRD, pemerintah kabupaten/kota, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

“Apabila ASR-Hugua mendapatkan mandat dari rakyat, kami akan berupaya agar masyarakat nelayan sejahtera dan hak mereka terjamin,” pungkasnya.(ADV)

Continue Reading

Ragam

ASR dan Hugua Resmi Mendaftar di KPU sebagai Pasangan Bakal Calon Gubernur Sultra

Published

on

By

KPU Sultra terima pendaftaran ASR-Hugua pasangan bakal calon Gubernur Sultra

KENDARI, KENDARI24.COM – KPU Sulawesi Tenggara (Sultra) telah resmi menerima pendaftaran pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sultra Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua sebagai peserta dalam Pilkada 2024. Pasangan ini menjadi yang pertama mendaftar di KPU Sultra pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Pasangan bakal calon tersebut hadir didampingi oleh pengurus partai-partai pengusung, yaitu PAN, Gerindra, PPP, dan Hanura, serta ratusan pendukung dan simpatisan.

Di depan awak media, Andi Sumangerukka menyampaikan permohonan dukungan dan doa restu dari masyarakat, serta menegaskan kesiapan mereka untuk mengikuti seluruh tahapan Pilkada dengan jujur, adil, dan fair.

“Mohon dukungan, doa, dan restu. Saya bersama Ir Hugua siap mengikuti Pilkada ini dengan jujur, adil, dan fair,” ujar ASR.

Ketua KPU Sultra, Asril, mengonfirmasi bahwa pasangan ASR dan Hugua menjadi yang pertama mendaftar, dan seluruh administrasi pencalonan mereka telah diverifikasi dan dinyatakan lolos untuk tahapan selanjutnya.

“Pasangan bakal calon ASR dan Hugua telah menyerahkan dokumen pendaftaran mereka di aula KPU Sultra, dan setelah diverifikasi, dokumen tersebut dinyatakan lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan,” kata Asril.

Pasangan ASR dan Hugua, yang mengantongi dukungan 12 kursi dari 45 kursi partai politik di Sultra, menyerahkan dokumen pendaftaran mereka di aula KPU Sultra.

Kedatangan Andi Sumangerukka, mantan Pangdam XIV Hasanuddin, dan Hugua, mantan Bupati Wakatobi dua periode, di KPU Sultra disambut dengan tarian Mondotambe, sebuah seni tari yang berasal dari Bumi Anoa.

Continue Reading

Ragam

Pemilik Home Stay di Pulau Hoga Hilang, Basarnas Kendari Lanjutkan Pencarian

Published

on

By

Proses pencarian korban di sekitar perairan Wakatobi

WAKATOBI, KENDARI24.COM – Pencarian terhadap Rusliman (65), seorang warga yang hilang di perairan antara Pulau Kaledupa dan Pulau Hoga, terus dilanjutkan oleh Basarnas Kendari pada hari ketiga Operasi SAR. Tim SAR Gabungan memulai operasi pada pukul 07.00 WITA, dengan membagi tim menjadi dua kelompok untuk memaksimalkan area pencarian.

Kelompok pertama melakukan penyisiran di area seluas 10,5 NM² di sekitar lokasi hilangnya korban.

“Kelompok kedua menyisir sepanjang pesisir dari perairan Sampela hingga ke Tanjung Sambano,” jelas Wahyudi, Humas Basarnas Kendari.

Selama operasi, kondisi cuaca terpantau berawan dengan kecepatan angin antara 3 hingga 21 km/jam dari arah timur, serta gelombang setinggi 0,5 hingga 1,25 meter.

Wahyudi menambahkan dalam proses pencarian pihaknya juga telah menerjunkan penyelam dan melakukan penyelaman dibeberapa titik yang diduga menjadi lokasi menghilangnya korban.

Rusliman, yang diketahui sebagai pemilik salah satu homestay di Pulau Hoga, terakhir terlihat pada 17 Agustus 2024, sekitar pukul 10.00 WITA. Saat itu, ia berangkat dari Pulau Kaledupa menuju Pulau Hoga menggunakan longboat, namun hingga kini belum tiba di tujuan.

Tim SAR Gabungan berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Keluarga dan masyarakat setempat berharap akan ada kabar baik dari pencarian ini.

Continue Reading

Trending