Connect with us

News

Anggota DPRD Kolaka Hadiri Aksi Unjuk Rasa di PT CNI, Warga Tuntut Penyelesaian Masalah Tambang

Published

on

KOLAKA – Tiga anggota DPRD Kolaka turut hadir dalam aksi unjuk rasa yang digelar puluhan warga lingkar tambang Kecamatan Wolo di kantor PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), Senin (3/2/2025). Kehadiran mereka bertujuan untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat terkait dampak aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.

Ketiga legislator yang hadir adalah Arman Syarifuddin dari Partai Perindo, Heriyanto Junaid dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan Ahmad Muzakkir dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Heriyanto Junaid menegaskan bahwa DPRD memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, terutama dalam menghadapi persoalan lingkungan akibat aktivitas pertambangan.

“Kami adalah perwakilan rakyat, dipilih oleh rakyat, dan kami siap turun langsung ke lapangan untuk mendampingi masyarakat dalam setiap permasalahan yang mereka hadapi,” ujarnya.

Sementara itu, Arman Syarifuddin anggota DPRD Kolaka, mempertanyakan nasib warga yang hingga kini belum menerima pembayaran atas lahan atau tanaman mereka.

“Bagaimana dengan masyarakat yang lahannya atau tanamannya belum diselesaikan pembayarannya, Apakah mereka masih diberi akses untuk merawat tanamannya, Saya ini juga seorang petani! Saya tahu penderitaan menjadi petani. Jadi, saya minta perusahaan segera berkoordinasi dengan manajemen agar ada kepastian secepatnya,” tegasnya.

Senada dengan itu, Ahmad Muzakkir menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal aspirasi warga dan bertindak sebagai saksi dalam penyelesaian permasalahan ini.

“Kami wajib mendampingi sekaligus menjadi saksi. Jika batas waktu yang telah disepakati bersama terlewati dan tidak ada penyelesaian terkait semua tuntutan masyarakat lingkar tambang Kecamatan Wolo, maka kami akan menunggu surat permintaan RDP (Rapat Dengar Pendapat) dari DPRD,” tegasnya.

Dalam aksi tersebut, warga yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat Lingkar Tambang (MATA) Wolo menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain pencemaran lingkungan, realisasi pembayaran lahan dan tanaman, transparansi dana CSR, prioritas rekrutmen tenaga kerja lokal di Kecamatan Wolo, serta percepatan pembangunan smelter.

Ketua Ormas MATA Wolo, Fasil, menyoroti bahwa PT CNI sudah beroperasi di Blok Lapao-Pao selama kurang lebih 10 tahun, namun masih banyak kewajiban yang belum dituntaskan.

“Seharusnya, waktu tersebut sudah cukup untuk menyelesaikan seluruh tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat, mengantisipasi dampak negatif pengelolaannya, serta menunaikan komitmennya,” tegasnya.

Aksi ini berlangsung damai, dengan harapan adanya respons konkret dari pihak perusahaan guna menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi warga lingkar tambang.(**)

Continue Reading

News

Ricuh Pembentukan Koperasi Merah Putih di Laonti

Published

on

By

Tangkapan layar ricuh pembentukan KMP di Desa Laonti

KONAWE SELATAN – Pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di Desa Laonti, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, pada Kamis (29/5/2025), berlangsung ricuh.

Kegaduhan dipicu oleh penolakan sekelompok warga terhadap Tika sebagai pengurus koperasi karena statusnya sebagai perangkat desa.

Menurut informasi, Tika dianggap telah mengundurkan diri dari jabatan perangkat desa, dan surat pengunduran dirinya telah diterima kepala desa, sehingga ia memenuhi syarat menjadi pengurus koperasi. Namun, warga yang tidak menerima pengunduran tersebut menuntut Tika memperlihatkan surat pengunduran diri.

Tika menolak, memicu ketegangan hingga terjadi tarik-menarik antara Tika dan beberapa warga. Insiden ini pun di lerai oleh pengamanan dari Babinsa dan warga setempat.

Setelah insiden mereda, pembentukan Koperasi Merah Putih kembali dilanjutkan, dan Tika tetap ditetapkan sebagai pengurus koperasi di Desa Laonti.

Diketahui pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari kebijakan strategis nasional Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, yang ditandatangani pada 27 Maret 2025.

Program ini bertujuan memperkuat swasembada pangan, mendorong pemerataan ekonomi, dan mewujudkan desa mandiri menuju Indonesia Emas 2045. Koperasi ini dirancang untuk memutus rantai kemiskinan di desa dengan mengatasi jeratan tengkulak, rentenir, dan pinjaman online ilegal melalui penyediaan layanan seperti simpan pinjam, distribusi sembako, klinik, apotek, cold storage, dan logistik.

Selain itu, koperasi ini bertujuan memperpendek rantai pasok pangan, menstabilkan harga, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan mengelola sumber daya lokal secara kolektif. Pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 unit koperasi di seluruh Indonesia, didukung oleh dana APBN, APBD, dana desa, dan kredit usaha dari Bank Himbara sebesar Rp3-5 miliar per koperasi.(**)

Continue Reading

News

Personel dan Bhayangkari Ditbinmas Polda Sultra Berbagi di Dua Panti Asuhan di Kendari

Published

on

By

KENDARI – Sejumlah personel dan Bhayangkari Ditbinmas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar bakti sosial di Panti Asuhan Al-Ikhlas Baruga dan Panti Asuhan Al-Amin Andonohu, Kota Kendari. Rabu (28/5/2025)

Kegiatan yang dipimpin Retha Danang HW, istri Direktur Binmas Polda Sultra, rombongan menyerahkan paket sembako untuk meringankan beban hidup para pengasuh dan anak-anak.

Lebih dari sekadar bantuan materi, aksi ini juga menjadi momen untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kami ingin hadir di tengah masyarakat, berbagi kehangatan, dan membangun kedekatan. Semoga ini jadi langkah kecil untuk menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih,” ujar Retha.

Anak-anak serta pengurus panti menyambut rombongan, mencerminkan kehangatan silaturahmi. Ditbinmas Polda Sultra pun menegaskan komitmennya untuk terus menjalin hubungan erat dengan masyarakat, demi mewujudkan Kendari yang harmonis dan kondusif. (**)

Continue Reading

News

Pemprov Sultra Mulai Pengerjaan Jalan Alangga-Tinanggea dan Lambale-Ereke

Published

on

By

Pahri Yamsul, Kadis SDA dan Bina Marga Pemprov Sultra, menandatangani 2 kontrak proyek jalan provinsi

KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) akan memulai pengerjaan dua ruas jalan, yakni Alangga-Tinanggea di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Lambale-Ereke di Buton Utara (Butur), pada Kamis, 29 Mei 2025.

Proyek ini ditandai dengan penandatanganan kontrak bersama dua kontraktor di Kantor Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Rabu (28/5/2025).

Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, menyatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Hugua.

Pengerjaan ruas jalan Alangga-Tinanggea dipercayakan kepada CV Britania Raya Konstruksi, sedangkan ruas Lambale-Ereke dikerjakan oleh PT Bintang Tombika.

“Panjang ruas jalan Alangga-Tinanggea sekitar 2,3 kilometer dengan anggaran Rp5,8 miliar, sedangkan ruas Lambale-Ereke di Butur lebih dari satu kilometer dengan anggaran Rp2,9 miliar,” ungkap Pahri, Rabu (28/5/2025).

Pahri menegaskan, pengerjaan kedua ruas jalan ini ditargetkan selesai dalam empat bulan dengan standar kualitas maksimal sesuai arahan Gubernur Andi Sumangerukka. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu membongkar kembali jalan yang tidak memenuhi standar kualitas.

“Kita tidak ragu untuk membongkar kalau hasilnya tidak sesuai. Kami tidak peduli berapa pun kerugian yang ditimbulkan, karena kualitas jalan harus bagus,” tegasnya.

Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendukung pembangunan infrastruktur di Sulawesi Tenggara.(**)

Continue Reading

Trending