KOLAKA – Kekhawatiran terhadap maraknya peredaran narkoba di Kecamatan Wolo mendorong Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Wolo (IMPPW) Sulawesi Tenggara menggelar dialog terbuka bertajuk “Kecamatan Wolo dalam Kepungan Narkoba, Tanggung Jawab Siapa?”, Jumat malam (4/4/2025) di tribun Lapangan Joeng 45, Kelurahan Wolo, Kabupaten Kolaka.
Acara tersebut menjadi ruang diskusi antara pemuda, perwakilan pemerintah, dan masyarakat untuk merespons kondisi yang dinilai sudah berada di titik darurat.
Ketua Umum IMPPW Sultra, Ikramullah, dalam sambutannya menegaskan bahwa Wolo tak lagi bisa disebut sebagai zona aman dari narkoba. Ia menekankan pentingnya kebangkitan kolektif.
“Ini bukan cuma soal data, tapi masa depan generasi kita. Semua pihak harus bergerak. Tak ada lagi ruang untuk diam,” tegas Ikramullah.
Sekretaris Camat Wolo, Taslim Muthalib, yang hadir mewakili Camat, menyebut pihak kecamatan mendukung penuh gerakan pemuda tersebut. Ia bahkan mengakui Wolo sedang berada dalam kondisi darurat narkoba.
“Ini bukan sekadar tugas polisi, tapi kerja besar semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan utamanya pemuda,” ujarnya.
Namun, ketidakhadiran pihak kepolisian dalam forum tersebut memunculkan kekecewaan. Mantan Ketua IMPPW Sultra, Syamsuriadi, mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah ada komunikasi untuk mengundang aparat penegak hukum.
“Kami berharap ada kehadiran resmi dari kepolisian, setidaknya untuk menunjukkan bahwa isu ini juga menjadi atensi mereka. Tapi sampai acara selesai, tak ada satu pun perwakilan yang datang. Ini sangat kami sesalkan,” kata Syamsuriadi.
Sementara itu, Irhas Saputra, tokoh pemuda IMPPW yang turut menjadi pembicara, menyerukan pentingnya peran pemuda sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan.
“Pemuda harus jadi pagar sosial pertama. Jangan tunggu korban berikutnya. Lewat dialog ini, kami ingin mendorong keberanian untuk bersuara dan bertindak,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Lurah Ulu Wolo, Karim, yang menyatakan kesiapan pemerintah untuk terlibat dalam berbagai langkah pemberantasan narkoba.
“Kami siap terlibat aktif, baik dalam edukasi, pemetaan wilayah rawan, maupun memperkuat ketahanan keluarga. Ini soal masa depan sosial kita,” katanya.
Dialog tersebut dihadiri oleh sejumlah organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat, lurah, kepala desa, serta perwakilan dari PT Ceria Nugraha Indotama. IMPPW berharap forum ini menjadi titik tolak lahirnya gerakan bersama melawan narkoba di Kecamatan Wolo.(*)