Warga Babarina Tutup Jetty PT CNI di Desa Muara Lapao-pao
KOLAKA, kendari24.com – Warga Desa Muara Lapao-Pao (Babarina) masih menduduki kawasan pelabuhan Jetty Perusahaan PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (16/06/2023) malam.
Salah seorang warga Muara Lapao-pao (Babarina) menjelaskan massa akan tetap menutup dan memberhentikan seluruh aktivitas pertambangan di Muara Desa Lapao-pao hingga tuntutan mereka dipenuhi pihak perusahaan.
“Penutupan akan dilakukan tidak ada batas waktu, hingga ada solusi kami akan duduki ini pelabuhan jeti,” unggap Ellis yang dihubungi pada Jumat (16/6/2023) malam.
Menurutnya tuntutan masyarakat terdampak dari aktivitas tambang PT CNI sejak 2017 yang telah merusak sekitar 400 hektar tambak warga dengan nilai tunggakan sekitar RP 1,3 miliar ditambah satu alat berat excavator.
“Tunggakan senilai 1,3 plus eksa sejak 2017 yang belum diselesaikan perusahaan terdapat sekitar 400 hektar tambak yang terdampak,” ujarnya.
Warga Blokir jalan masuk ke Jetty PT CNI (16/6/2023) Malam
Warga juga menuntut ganti rugi lahan warga akibat jebolnya tanggul penahan air perusahaan.
“Kejadian kemarin terjadi luapan banjir 2 kali tanggul jebol yang terdampak pada warga,” katanya.
Masyarakat Desa Muara Lapao-pao juga meminta agar pihak perusahaan memberikan kompensasi terhadap tersus dari penerapan peraturan pungutan pendapatan asli (PAD) desa khusus tambat labuh.
“Belum ada sampai hari ini aksi sebelumnya di kantor eksternal, belum ada jawaban kami akan duduki ini pelabuhan jeti sampai ada solusi,” katanya.
Sebelumnya ratusan warga Desa Muara Lapao-pao menutup dan memberhentikan aktivitas tambang PT CNI pada Kamis (16/6/2023).