News

UPDK Kendari Ganti Bahan Bakar Fosil ke Biomassa untuk PLTD di Ereke Butur

Published

on

Rudi Hendar Rahadian, Manajer operasi dan pemeliharaan I Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Kendari

KENDARI, kendari24.com – PLN bakal mengganti bahan bakar fosil ke biomassa atau bahan bakar yang bisa diperbaharui untuk sejumlah PLTD di Sulawesi Tenggara.

Penggunaan biomassa belakangan menjadi pilihan karena energi biomassa ini bersifat sustainable atau dapat diperbaharui sehingga tidak akan habis untuk waktu yang lama dan tetap sustainable berkesinambungan.

Manajer operasi dan pemeliharaan I Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Kendari, Rudi Hendar Rahadian menjelaskan projek pertama untuk konversi itu bakal dilakukan di wilayah kepulauan di Sultra yang masih menggunakan tenaga diesel seperti Buton Utara (Butur) dan Muna.

“Kami sudah lakukan survey di dua daerah yakni Butur dan Muna, rencananya untuk projek percontohan akan ditempatkan di Ereke,” ujar Rudi. Selasa (19/9/2023).

Rudi menuturkan mesin diesel di PLTD nantinya akan memodifikasi mesin dari bahan bakar solar ke gas dengan menggunakan skema dan peralatan khusus.

Dengan alat khusus itu, pembakaran energi biomassa dari bahan bakar kayu akan terkonversi menjadi gas yang bisa membangkitkan energy listrik.

“Konversi dari kayu bakar akan menjadi gas dan akan membangkitkan tenaga listrik dari mesin diesel yang sebelumnya menggunakan BBM jenis solar,” ungkapnya.

UPTK Kendari berharap dengan adanya rencana konversi tersebut masyarakat Sultra sudah dapat menyiapkan sumber daya alam untuk bahan bakar kayu dengan menanam pohon jenis apapun untuk bisa menjadi bahan baku.

“Sultra memiliki sumber daya alam yang besar, kami berharap saat ini sudah dimulai masyarakat sudah dapat menyiapkan bahan baku kayu dari jenis apapun” jelasnya.

Diketahui biomassa dapat diperoleh dari potongan kayu, batok kelapa, bonggol jagung,  hingga sekam padi.

Biomassa tidak mengandung CO2 sama sekali di dalamnya, sehingga tidak mendukung peningkatan emisi gas rumah kaca, sehingga membuat biomassa lebih ramah lingkungan.

Trending

Exit mobile version