KENDARI – Kendari24.com, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kajian Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (FKPMI) Sulawesi Tenggara berunjuk rasa di kantor KONI Sulawesi Tenggara, Jumat (27/8/2021).
Dalam tuntutannya, pengunjuk rasa meminta KONI Sulawesi Tenggara segera menyelesaikan masalh pembayaran insentif atlet dan pelatih yang hingga kini belum terbayarkan.
Karena tidak ada satu pun pengurus KONI Sultra yang menemui massa, mereka pun menyegel kantor KONI.
“Ini bentuk keprihatinan kami sebagai mahasiswa, sebab atlet dan pelatih yang seharusnya sudah fokus mengikuti pelatda dihadapkan lagi dengan masalah insentif yang belum diselesaikan oleh KONI,”ungkap Ardianto, Forum Kajian Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (FKPMI) Sulawesi Tenggara dalam orasinya.
Laode Suryono, PLT Ketua KONI Sulawesi Tenggara
Tidak berselang lama, kantor KONI disegel, PLT Ketua Koni Pun datang dan meminta pengunjuk rasa berdiskusi di aula kantor KONI Sulawesi Tenggara.
Dalam pertemuan itu, PLT Ketua KONI, La Ode Suryono menjelaskan, keterlambatan pembayaran insentif disebabkan karena adanya peralihan ketua KONI sepeninggalan Almarhumah Agista Aryani.
“Kami senang ada kontrol dari masyarakat, terutama dari mahasiswa, apa yang menjadi kendala pada atlet dan pelatih kami akan selesaikan segera,”tegasnya.
Mantan Ketua KPU Wakatobi ini mengungkapkan KONI Sulawesi Tenggara, sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk secepatnya menuntaskan masalah pembayaran insentif atlet dan pelatih yang saat ini masih menjalani pemusatan latihan jelang PON XX Papua September mentang.
“hak atlet itu menjadi kewajiban kami, saya akan tuntaskan dan hari ini saya beritahu bendahara bikin itu (Nota pembayaran), saya akan tanda tangan,”ungkapnya.
Hingga kini puluhan atlet dan pelatih PON Sulawesi Tenggara belum menerima insentif berupa uang saku selama empat bulan sejak menjalani pemusatan latihan.Bahkan 4 atlet dayung dan pelatih terpaksa harus menggunakan biaya sendiri selama pelatda di Jatuluhur, Jawa Barat.