KONAWE – Kendari24.com, Basarnas Kendari telah tiba di Pos Penjemputan namun karena kondisi tidak memungkinkan Tim Gabungan Basarnas memilih melakukan evakuasi pada esok pagi, Rabu (18/8/2021).
Humas Basarnas Kendari, Wahyudi menjelaskan evakuasi korban yang terjebak di Gunung Amonggedo usai mengibarkan bendera merah putih memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 76 tahun, belum bisa dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk melakukan penjemputan dan dapat membahayakan jiwa tim evakuasi.
“Tim sudah berkoordinasi dengan unsur yang terlibat dan selanjutnya menuju ke bendungan, namun setelah melakukan assessment Tim SAR gabungan memutuskan penjemputan akan dilaksanakan pagi hari” ujarnya.
Untuk dapat menjemput Para Korban, Tim Gabungan Basarnas akan melewati 3 aliran sungai yang debit airnya masih terus naik akibat tingginya curah hujan di sekitar lokasi kejadian kecelakaan.
Yudi mengatakan, jarak tempuh antara Pos Basarnas Ke Lokasi Kejadian Kecelakaan sekitar 4 kilometer dan dapat ditempuh sekitar 4 jam dalam waktu normal.
“Tidak memungkinkan untuk evakuasi malam hari, tim harus melewati 3 aliran sungai, dan jarak tempuh sekitar 4 kilometer dan bisa ditempuh sekitar 4 jam jika kondisi normal,” ungkapnya.
Hingga saat ini Tim gabungan Basarnas belum bisa berkomunikasi dengan korban akibat cuaca buruk sehingga membuat jaringan komunikasi sulit diakses oleh tim penyelamat. dan korban.
Diketahui ke 30 Korban yang terjebak tersebut berasal dari Kelompok Pecinta Alam (KPA) Kompas Pecinta Alam Sampara yang sebagian mereka berstatus sebagai mahasiswa, mereka berangkat ke gunung Amonggedo pada senin (16/8/2021) untuk mengibarkan bendera memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 76 Tahun
Dalam membantu proses evakuasi Tim gabungan Basarnas yang terlibat diantaranya Rescuer Basarnas Kendari 8 orang, personel Koramil Wawotobi 3 orang, personel Polsek Pondidaha 4 orang, BPBD Konawe 11 orang, KPA Kompas 18 orang dan masyarakat setempat 30 orang.