Ragam

Segera Terbit, Buku Merawat Harmoni : Sinergi UHO, Polda dan NU Sultra Menangkal Radikalisme

Published

on

Kendari – Kendari24.com, Sejumlah akademisi dari Universitas Halu Oleo (UHO) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melibatkan diri dalam tim penulis buku mencegah penyebaran radikalisme dan intoleransi di Sulawesi Tenggara, Kamis (9/9/2021)

Buku yang berjudul merawat harmoni : sinergi UHO, Polda dan NU Sultra menangkal radikalisme di Sulawesi Tengara  kini sudah siap diterbitkan.

Dihadapan para penulis, Ketua NU Sultra dan Rektor UHO dan IAIN Kendari, Kapolda Sulawesi Tenggara, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya menjelaskan ideologi dan paham radikalisme, masih menjadi permasalahan dan tantangan berkehidupan berbagsa dan bernegara, paham ini akan mudah menyebar di tengah masyarakat terutama bagi mereka yang rentan dari berbagai faktor seperti ilmu pengetahuan dan lingkungan.

“Ini menjadi kepedulian bersama untuk membentengi masyarakat Sultra dari ideologi dan paham radikalisme,sebab hal ini menjadi permasalahan dan tantangan kita berbangsa dan bernegara ”ungkapnya,

Sementara itu, Ketua NU Sultra, KH. Muslim mengungkapkan, ide penulisan buku ini lahir ketiga NU dan Polda Sulawesi Tenggara melakukan koordinasi dan supervisi di 17 Kabupaten/Kota se Sultra, dari kegiatan tersebut ditemukan sejumlah paham yang sudah melenceng dari ajaran agama dan Negara, sehingga dianggap perlu menangkal paham tersebut untuk generasi mendatang.

“Lahirnya ide ini karena adanya temuan kami dan kepolisian terkait ancaman radikalisme dan intoleran di sultra, sehingga dianggap perlu untuk mencegah hal tersebut dan salah satunya idenya yakni pembuatan buku yang sebentar lagi akan diterbitkan,”ungkapnya.

Profesor Aris Badara, sebagai ketua tim penulisan buku ini menjelaskan,  buku ini akan menjadi bacaan yang mudah dipahami baik di lingkungan kampus, sekolah dan dilingkungan keluarga, sebab didalamnya terdapat upaya menangkal radikalisme dan intoleran.

“Buku ini akan menjadi bahan bacaan di tengah masyarakat karena bahasanya dibuat sederhana dan mudah dipahami, dimana didalamnya terdapat upaya dini mencegah radikalisme dan intoleran. Kita berharap ini akan menjadi solusi,”katanya. (**)

Trending

Exit mobile version