KONAWE UTARA, kendari24.com – Meningkatkan jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Molawe diganjar dengan naik tipe menjadi kelas I.
Dengan status kelas I tersebut KUPP Molawe terus berupaya meningkatkan frekuensi pengapalan dengan sejumlah aktivitas lain diantaranya muatan, berlalu lintas, jasa kepelabuhanan, jasa perkapalan, jasa navigasi, jasa konsesi, dan jasa usaha lainnya yang menjadi faktor penentu dalam peningkatan PNBP.
Capt. Sorindra Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor UPP Kelas I Molawe menjelaskan untuk mendukung status baru tersebut KUPP Molawe telah melakukan perubahan administrasi dan memperkuat kesiapan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pengguna jasa.
“Perubahan ini juga termasuk optimalisasi sumber daya manusia yang sudah ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan diberikan,” ungkapnya saat ditemui pada Kamis (8/6/2023).
Indra menambahkan guna mempermudah tugas para petugas di pelabuhan, KUPP Molawe telah menggunakan aplikasi inafornet yang akan membantu meningkatkan efisiensi kerja petugas dalam menjalankan tugas sehari-hari. Selain itu, KUPP Molawe juga bekerja sama dengan pihak terkait dan pengguna jasa untuk memastikan pelayanan pelayaran tetap optimal.
“Naiknya status KUPP Molawe menjadi kelas I menjadi prestasi yang membanggakan bagi wilayah kerja Lameruru, Morombo, dan Morosi,” ujarnya.
Usai naik status kelas I pelayanan pun akan meningkat, KUPP Molawe siap melayani para pengguna jasa pelabuhan sesuai standar yang ditetapkan.
“KUPP Molawe kini berstatus kelas I, kami sudah siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi kemajuan dan perkembangan perhubungan di Sulawesi Tenggara,” ujar Indra.
Perubahan status itu tidak hanya mencerminkan keberhasilan pengelolaan pelabuhan, tetapi juga menjadi bukti kemajuan sektor perhubungan di Sulawesi Tenggara. Selain itu diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan memberikan keuntungan bagi masyarakat serta para pihak yang terlibat dalam industri perkapalan dan perdagangan di jazirah Sulawesi Tenggara. (Red)