News

Paspor Desain Merah Putih Ditunda, Ditjen Imigrasi Fokus Tingkatkan Layanan Strategis

Published

on

JAKARTA, KENDARI24.COM – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menunda penerbitan paspor dengan desain merah putih yang semula dijadwalkan meluncur pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Penundaan ini merupakan bagian dari tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran kementerian dan lembaga, sekaligus sebagai bentuk respons atas aspirasi publik.

“Setelah evaluasi menyeluruh, Ditjen Imigrasi memutuskan menunda implementasi paspor merah putih. Keputusan ini diambil melalui pertimbangan matang dan tanggung jawab, serta melibatkan banyak pihak,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman.

Yuldi menjelaskan bahwa efisiensi anggaran menjadi pertimbangan utama untuk meninjau kembali berbagai kebijakan, termasuk peluncuran paspor baru. Keputusan tersebut juga berdasarkan masukan masyarakat, serta memperhatikan dinamika ekonomi yang berkembang.

Sejak peluncuran desain paspor pada 17 Agustus 2024 lalu, Ditjen Imigrasi aktif memantau opini publik. Dalam kurun waktu Agustus 2024 hingga Juli 2025, pihaknya menganalisis 1.642 unggahan dari berbagai kanal media sosial. Hasilnya menunjukkan masyarakat lebih menginginkan penguatan substansi paspor, terutama dalam memperkuat posisi paspor Indonesia di tingkat global.

“Dari analisis tersebut juga terlihat keinginan masyarakat terhadap kebijakan layanan yang berdampak konkret dan selaras dengan prinsip efisiensi serta kebutuhan publik,” tambah Yuldi.

Dengan anggaran yang tersedia, Ditjen Imigrasi akan memaksimalkan pelayanan dan pengawasan keimigrasian melalui penguatan sistem digital. Inovasi tetap berlanjut, tidak hanya pada desain fisik, tetapi juga sistem layanan yang lebih tepat guna.

“Perlu ditekankan bahwa penundaan ini bukan berarti penguatan Paspor Indonesia berhenti. Justru kami mengajak seluruh pihak dan masyarakat Indonesia untuk mendukung upaya ini,” tegas Yuldi.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyatakan bahwa inovasi akan terus dikembangkan untuk memperkuat paspor RI. “Fokus kami adalah pada pengembangan jangka panjang untuk meningkatkan keamanan digital dan efisiensi layanan. Kami mengapresiasi dukungan masyarakat terhadap penyesuaian ini,” tutup Menteri Agus(**)

Trending

Exit mobile version