KENDARI, Kendari24.com – Membawa misi mempercepat penurunan angka stunting, Isteri Panglima TNI Andika Perkasa mengunjungi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan disambut di pelataran rumah jabatan Gubernur Sultra, Kota Kendari, Jumat pagi (16/9/2022).
Hetty Andika Perkasa Istri Panglima TNI Andika Perkasa mengunjungi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara bertujuan untuk melaksanakan Roadshow Ketua Umum Dharma Pertiwi dalam rangka percepatan penurunan stunting untuk mewujudkan SDM unggul Indonesia yang berkolaborasi dengan TNI, BKKBN, Kementerian Pertanian, serta sejumlah stakeholder terkait.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menjelaskan, kedatangan istri Panglima menjadi penyemangat pemerintah Sulawesi Tenggara dalam mempercepat penanganan dan penurunan angka stunting.
“Penghargaan luar biasa kepada ibu panglima yang telah memberikan semangat sekaligus memberi pemahaman terhadap ibu ibu dalam upaya penanganan stunting,” ungkap Ali Mazi.
Ali mazi juga meminta kepada BKKBN dan stakeholder terkait untuk segera mempercepat sosialisasi pencegahan stunting di tengah masyarakat
“saya minta BKKBN segera mempercepat dan memperbanyak sosialisasi bagaimana penanganan stunting di daerah,” ujarnya.
Data BKKBN menyebutkan angka stunting Di Sulawesi Tenggara berdasarkan angka prevalensi stunting di daerah dari hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencapai 30,02 persen.
Dalam kegiatan Roadshow Ketua Umum Dharma Pertiwi dalam rangka percepatan penurunan stunting untuk mewujudkan SDM unggul Indonesia, Hetty Andika Perkasa juga melepas ratusan paket sembako yang akan diberikan kepada masyarakat sasaran di Kota Kendari.
Sebelumnya Hetty Andika Perkasa bersama rombongan mengunjungi Rumah Sakit Dr Ismoyo Korem 143 Halu oleo menyaksikan pelaksanaan giat pelayanan KB yakni MOP, MOW, Implant, dan IUD.
Diketahui Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang terjadi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama. Stunting menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak sebab mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.