BUTON, Kendari24.com – Protes dengan kepemimpin wasit, kesebelasan Konawe menarik diri dan tidak melanjutkan pertandingan final cabang olahraga sepak bola porprov Sultra ke XIV yang dilaksanakan di lapangan Banabungi, Kabupaten Buton, Sabtu (3/12/2022).
Pelatih Konawe Martinus Sapan menjelaskan kepemimpinan wasit merugikan timnya saat laga baru berjalan sekitar 5 menit dengan memberikan hadiah penalti kepada tim kesebelasan Kota Kendari.
Insiden terjadi saat kapten tim Konawe Julian menjaga bola dari lawan namun dari belakang pemain Kendari hendak merebut bola dan terjadi benturan membuat pemain Kendari terjatuh di area garis 16 tim Konawe. Dan wasit menunjuk titik putih karena menganggap terjadi pelanggaran.
“Kami memilih mundur dari pertandingan sebagai bentuk protes,” ungkap Tinus.
Kekecewaan tim Konawe juga disebabkan juga karena Aprov PSSI Sultra menugaskan wasit yang pernah bermasalah hingga proses hukum saat Porprov 2014 lalu di Buton Utara.
“Wasit tidak netral, mungkin dendamnya porprov di Butur, waktu itu dipukul tim Konsel tapi dendamnya di Konawe,” katanya.
Pertandingan yang disaksikan oleh ketua Asprov PSSI Konawe itu juga, membuat Rusdianto menarik para pemain dan official karena melihat wasit yang memimpin pertandingan sudah berpihak ke tim Kota Kendari.
“Wasit sudah tidak netral. ini pertandingan seperti sudah didesain untuk memenangkan Kota kendari,”ujarnya.
Dengan menarik tim dari pertandingan, wasit memutuskan memberikan Walk Over (WO) untuk kemenangan Kota Kendari dengan skor 3-1. Dengan kemenangan itu, Kesebelasan Kota Kendari meraih medali emas Porprov XIV Sultra 2022.(**)
