Kesehatan

Front Sultra Menggungat Menolak Munas KADIN Di Kota Kendari

Published

on

Kendari24.com – KENDARI, Pelaksanaan Musyawarah Nasional (MUNAS) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) mendapat penolakan dari Pemuda dan Mahasiswa Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam Front Sultra Menggugat, Minggu (20/6/2021).

Para Pemuda dan Mahasiswa ini beralasan, pelaksanaan Munas Kadin tersebut, disebabkan karena tren pandemi COvid-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih terus meningkat,

Peningkatan tersebut ditandai dengan lonjakan kasus baru pasien positif covid-19 di Kota Kendari, dimana peningkatannya mencapai lima kali lipat dari bulan sebelumnya.

“Pelaksaaan Munas akan membuka potensi peningkatan penyebaran covid-19 dari klaster kunjungan rombongan peserta Munas,” ujar Awal

Selain menolak pelaksanaan Munas Kadin, Awal yang mewakili Front Sultra Menggugat meminta dukungan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Sultra untuk mengambil langkah tegas yang diperlukan jika dalam penyelenggaraan Munas Kadin melanggar prokes yang telah ditetapkan.

Para Pemuda dan Mahasiswa ini meminta pengurus Kadin agar menunda pelaksanaan Munas Kadin untuk menghindari klaster baru penyebaran virus Covid-19 di Kota Kendari.

“Alangkah lebih baiknya para Pengurus Kadin dapat menunda rencana Munas Kadin di Kota Kendari, sebagai upaya Kadin membantu pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran covid 19,” katanya.

Sebelumnya, Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dijadwalkan digelar di Bali pada 2-4 Juni 2021 batal dilaksanakan. Ketua umum KADIN Rosan Perkasa Roeslani menyebutkan perubahan itu atas arahan pemerintah.

Tidak hanya waktu Munas yang berganti, lokasi penyelenggaraan Munas pun berubah. Kadin  menyatakan, bahwa Munas akan digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Perubahan jadwal dan lokasi penyelenggaraan Munas KADIN dinilai sebagai upaya untuk mencegah adanya klaster Covid-19 baru.

Ketua Kadin Sulawesi Tenggara, Anton Timbang menjelaskan dengan kekhawatiran acara Munas Bali yang akan dihadiri peserta perwakilan daerah se nusantara, akan memicu lonjakan pasien Covid-19.

“Makanya itu tadi dasarnya karena persoalan Covid sehingga akhirnya harus pindah ke Sulawesi Tenggara. Kami sendiri tidak punya peran, tidak punya kewenangan atau tidak punya kemampuan untuk merubah pola pikirnya presiden supaya dia pindahkan ke Sultra. Itu semata-mata persoalan Covid, karena Bali dan Jakarta sudah diindikasi ada varian Covid baru dari India yang sudah masuk,” ujar Anton dikutip dari liputan6.com Kamis (3/6/2021).

Berdasarkan informasi pengurus Kadin Sulawesi Tenggara, Pelaksanaan Munas dijadwalkan akan dihadiri Presiden Joko Widodo, dan akan membuka Munas yang dilaksanakan di Plataran Masjid Al Alam Kendari sejak 29 – 30 Juni Mendatang.

Trending

Exit mobile version