News

BI Sultra: Pertumbuhan Sultra 5,6% Ditempa Nikel, Pertanian-Konstruksi Melemah

Published

on

Ilustrasi pekerjaan konstruksi

KENDARI – Perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 5,6% pada triwulan I 2025, melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 4,8%. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor pertambangan dan pengolahan nikel.

Di sisi lain sektor pertanian dan konstruksi mengalami penurunan akibat relokasi dampak dari efisiensi anggaran oleh pemerintah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra, Edwin Permadi, mengungkapkan bahwa hilirisasi pertambangan nikel di Sultra seperti di wilayah Konawe dan Kolaka telah membuka puluhan ribu lapangan kerja dengan gaji sesuai UMR sektoral.

“Sektor pertambangan dan pengolahan nikel meningkat pesat. Bayangkan jika semua smelter beroperasi, kontribusi ekonomi Sultra akan semakin besar,” ujarnya dalam diskusi dengan media, Kamis (8/5/2025).

Namun, tantangan seperti penurunan sektor pertanian dan konstruksi akibat terbatasnya anggaran infrastruktur masih menjadi perhatian.

“Konstruksi menurun karena relokasi anggaran untuk efisiensi,” kata Edwin.

Perbankan turut mendukung hilirisasi melalui pembiayaan proyek industri, dengan 4-5 bank nasional menyediakan pinjaman hingga 70% dari total investasi.

“Bank yang mendukung kredit perumahan juga mendapat insentif BI untuk mendorong agenda Astacita pemerintah,” tambah Edwin.

Meski peluang pertumbuhan besar, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hambatan utama. Untuk mengatasinya, BI mendorong pengembangan sekolah kejuruan guna meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.

“Kami terus dorong vokasi agar SDM di sekitar kawasan pertambangan lebih siap,” jelasnya.

Edwin juga menekankan pentingnya kemudahan perizinan usaha untuk menarik investasi, sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Studi INDEF 2023 menyebutkan, setiap kenaikan 1% investasi tambang nikel di Sultra mampu meningkatkan perekonomian nasional sebesar 0,98%.

Untuk mencapai target pertumbuhan nasional 8% pada 2028-2029, Sultra perlu memperkuat sektor jasa, pariwisata, dan ekonomi digital, di samping hilirisasi yang telah berjalan.(**)

Trending

Exit mobile version