KENDARI, kendari24.com – Nelayan korban penembakan polisi di perairan Laonti, Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) menghembuskan nafas terakhir usai menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kendari. Minggu (26/11/2026) sore.
Korban bernama Putra (17) dinyatakan meninggal sekitar pukul 16.45 WITA setelah usai menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di pinggul sebelah kiri.
Keluarga korban Herman Pambahako menjelaskan korban akan dimakamkan di kampung halamannya di desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan.
Korban dibawa dari RS Bhayangkara Kendari menuju pelabuhan batu dan diantar dengan menggunakan perahu (Longboat) ke rumah duka di Desa Cempedak untuk dimakamkan.
Pihak keluarga meminta agar kasus penembakan 4 nelayan tersebut dibuka secara transparan untuk mengetahui motif penembakan.
“Kita berharap Polda Sultra mengusut tuntas secara profesional, Penembakan terhadap Korban itu ada SOP dan ini harus terbuka ke publik,” ungkap Herman saat ditemui di RS Bhayangkara Kendari pada Minggu (26/11/2023) malam.
Sebelumnya korban Putra dirujuk dari RS Santa Anna ke Bhayangkara Kendari bersama 1 korban lainnya yakni Juswa alias Ucok yang mengalami luka tembak di bagian dada.
Insiden penembakan oleh personel Ditpolairud Polda Sultra terhadap 4 nelayan itu terjadi pada jumat (23/11/2023) dini. 1 nelayan ditemukan tewas terapung di bibir pantai sementara 3 lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat luka tembak di tubuhnya.(**)